Belajar Filosofi Bisnis Jepang (1)
Akhir-akhir ini saya lagi demam Jepang. Saya pingin banget pergi kesana, apalagi setelah membaca ulang buku Imperium III (recommended book ni). Saya coba mempelajari beberapa sapaan dalam bahasa Jepang, mendalami karakter, budaya sampe membuka kembali buku-buku dan artikel terkait tentang jepang, khususnya budaya kerja dan gaya manajemennya.
Saya ingin berbagi sedikit tentang 2 prinsip kinerja cemerlang yang disarikan dari budaya Jepang yang ternyata begitu sering kita dengar, namun sedikit dari kita yang mampu mempraktekkannya secara konsisten. Dan ketika dikaji lebih dalam, ternyata sangat dekat dengan prinsip dan akhlak Islam. Penasaran? :), yuk kita bedah satu persatu. .
Hansei, Kaizen & Toyota
Mendengar kata Hansei, mungkin kebanyakan kita akan mengerutkan dahi dan berkata "apaan tuh?" saya juga melakukan hal yang sama, karena saya baru pertama kali bertemu dengan kata itu. Jadi ini kita bahas nanti ya. Bagaimana jika saya sebutkan kata KAIZEN? Nah kata ini bisa jadi sedikit lebih familiar, karena memang sangat sering disebutkan dalam berbagai buku dan bahkan menjadi trademark manajemen ala jepang.
Kaizen merupakan salah satu budaya bangsa jepang yang diaplikasikan dalam bisnis dan pengelolaan perusahaan yang intinya adalah Perbaikan Berkesinambungan, bahasa kerennya Continuous Improvement. Dengan konsep ini perusahaan-perusahaan jepang mampu melejit menjadi perusahaan yang diperhitungkan tidak hanya di jepang tetapi juga didunia. Salah satunya adalah TOYOTA, perusahaan mobil yang dulu penulis (baca : saat masih kecil) anggap adalah perusahaan Indonesia (akibat nama toyota Kijang yang begitu fenomenal) kini menjadi Raja otomotif Dunia; Toyota corporation, Memasukkan Kaizen sebagai salah satu prinsip ke 14 dalam Toyota Way (kalo ada budget, boleh dikoleksi buku The Toyota Way :))
Perbaikan kecil setiap hari
Dalam konsep Kaizen, perusahaan menjadikan perbaikan sebagai sebuah keniscayaan, bahkan perbaikan itu dilakukan SETIAP HARI, dimulai dari hal-hal yang kecil, dan dilakukan sekarang juga (ternyata 3Mnya Aa Gym adalah penjelasan sederhana ttg kaizen :D). Penerapan ini membuat perusahaan, harus lebih baik dari hari-hari sebelumnya. Bisa anda bayangkan dan pikirkan, ketika perbaikan itu dilakukan terus menerus maka hasil dan kualitas terbaik tentu akan mampu dicapai oleh sebuah perusahaan. Konsistensi pelaksanaan Kaizen sudah dicontohkan secara gamblang oleh Toyota dan hasilnya kualitas yang hebat hampir disemua lini.
Tahukah Anda, perbaikan-perbaikan di toyota bahkan dimulai dari hal yang sangat kecil semisal penempatan alat, perapian meja kerja, ketepatan waktu, kebersihan lantai kantor, terus mengalir hingga ke kompetensi tim,produk, pelayanan, kualitas secara konsisten. Sehingga karena saking bersihnya lantai kantor Toyota, Anda bisa duduk makan siang langsung diatasnya. Tidak hanya kualitas internal yang sempurna, kualitas produk yang dihasilkan bisa dibilang kelas 1 dibidangnya. Gimana, ingin mulai mempraktekkan Kaizen? (bersambung di bagian 2)
By Fahrurrazi
Twitter : @ajicelestia
Saya ingin berbagi sedikit tentang 2 prinsip kinerja cemerlang yang disarikan dari budaya Jepang yang ternyata begitu sering kita dengar, namun sedikit dari kita yang mampu mempraktekkannya secara konsisten. Dan ketika dikaji lebih dalam, ternyata sangat dekat dengan prinsip dan akhlak Islam. Penasaran? :), yuk kita bedah satu persatu. .
Hansei, Kaizen & Toyota
Mendengar kata Hansei, mungkin kebanyakan kita akan mengerutkan dahi dan berkata "apaan tuh?" saya juga melakukan hal yang sama, karena saya baru pertama kali bertemu dengan kata itu. Jadi ini kita bahas nanti ya. Bagaimana jika saya sebutkan kata KAIZEN? Nah kata ini bisa jadi sedikit lebih familiar, karena memang sangat sering disebutkan dalam berbagai buku dan bahkan menjadi trademark manajemen ala jepang.
Kaizen merupakan salah satu budaya bangsa jepang yang diaplikasikan dalam bisnis dan pengelolaan perusahaan yang intinya adalah Perbaikan Berkesinambungan, bahasa kerennya Continuous Improvement. Dengan konsep ini perusahaan-perusahaan jepang mampu melejit menjadi perusahaan yang diperhitungkan tidak hanya di jepang tetapi juga didunia. Salah satunya adalah TOYOTA, perusahaan mobil yang dulu penulis (baca : saat masih kecil) anggap adalah perusahaan Indonesia (akibat nama toyota Kijang yang begitu fenomenal) kini menjadi Raja otomotif Dunia; Toyota corporation, Memasukkan Kaizen sebagai salah satu prinsip ke 14 dalam Toyota Way (kalo ada budget, boleh dikoleksi buku The Toyota Way :))
Perbaikan kecil setiap hari
Dalam konsep Kaizen, perusahaan menjadikan perbaikan sebagai sebuah keniscayaan, bahkan perbaikan itu dilakukan SETIAP HARI, dimulai dari hal-hal yang kecil, dan dilakukan sekarang juga (ternyata 3Mnya Aa Gym adalah penjelasan sederhana ttg kaizen :D). Penerapan ini membuat perusahaan, harus lebih baik dari hari-hari sebelumnya. Bisa anda bayangkan dan pikirkan, ketika perbaikan itu dilakukan terus menerus maka hasil dan kualitas terbaik tentu akan mampu dicapai oleh sebuah perusahaan. Konsistensi pelaksanaan Kaizen sudah dicontohkan secara gamblang oleh Toyota dan hasilnya kualitas yang hebat hampir disemua lini.
Tahukah Anda, perbaikan-perbaikan di toyota bahkan dimulai dari hal yang sangat kecil semisal penempatan alat, perapian meja kerja, ketepatan waktu, kebersihan lantai kantor, terus mengalir hingga ke kompetensi tim,produk, pelayanan, kualitas secara konsisten. Sehingga karena saking bersihnya lantai kantor Toyota, Anda bisa duduk makan siang langsung diatasnya. Tidak hanya kualitas internal yang sempurna, kualitas produk yang dihasilkan bisa dibilang kelas 1 dibidangnya. Gimana, ingin mulai mempraktekkan Kaizen? (bersambung di bagian 2)
By Fahrurrazi
Twitter : @ajicelestia
0 comments: